Viral Seorang Dokter di Duga Suntik Vaksin Kosong di Medan

Medan - Dugaan penyuntikan vaksin COVID-19 kosong kembali terjadi. Kali ini saat proses vaksinasi anak-anak usia 6-11 tahun di SD Wahidin, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Sumut.

Kegiatan vaksinasi ini digelar Polsek Medan Labuhan bekerja sama dengan RS Delima Martubung pada Senin (17/1) lalu.

Dinkes Kota Medan juga telah menegaskan kegiatan vaksinasi ini bukan dari Pemkot Medan.

Seorang vaksinator diduga menyuntikkan vaksin kosong kepada salah satu murid. Hal ini bermula saat orang tua murid berinisial K memvideokan anaknya saat disuntik vaksin.

Video itu lantas ia kirim ke keluarganya dan viral di media sosial. Dalam video clip yang beredar, terlihat vaksinator mengenakan pakaian terusan berwarna maroon yang baru mengeluarkan suntikan dari segel kertas.

Vaksinator itu kemudian menarik sedikit tuas ujung spuit dan menyuntikkannya ke lengan sebelah kiri siswa.

Diduga vaksin yang disuntikkan kosong karena spuit tidak mengambil cairan dari ampul/vial vaksin.

Atas insiden ini, kepolisian langsung menyelidikinya. Vaksinator itu pun diperiksa kepolisian.

"Ini kita melakukan pemeriksaan. Jadi pada kasusnya, itu sudah menjalani pemeriksaan, nanti hasilnya kita beri tahu," kata Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Faisal Rahmat di Mapolres Belawan, Kamis (20/1).

Menkes Minta Diproses Hukum


Menkes Budi Gunadi Sadikin ikut berkomentar terkait insiden vaksinator memberi vaksin kosong ke siswa. Ia mendorong agar kasus ini diproses secara hukum.

"Saya bilang yang itu harusnya kita proses saja secara resmi tapi juga itu imbauan buat teman-teman yang lain tolong jangan begitu karena itu hal yang sangat tidak bermanfaat ya menurut saya, berdosa lah sebagai manusia," kata Budi Gunadi saat meninjau vaksinasi Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Jumat (21/1).

Ia juga menyesalkan kejadian tersebut. Dia mengatakan, menjadi vaksinator berkaitan dengan masalah kemanusiaan.

Suatu saat, di akhirat juga akan dimintai pertanggungjawabannya.

"Duh aku bilang ini vaksinasi kita kerja bukan hanya buat diri kita ini kan urusannya kemanusiaan.

Ya harus ngerti suatu saat kita akan mati nanti ditanya juga sama yang di atas pertanggungjawabannya bagaimana," ujarnya.

Ancaman hukuman bagi vaksinator penyuntik vaksin kosong ke siswa juga datang dari Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.

Bila benar terjadi, pihaknya tidak segan memberi hukuman ke vaksinator yang melanggar aturan.

"Pasti kita hukum, enggak boleh (itu memberi vaksin kosong), sudah pasti kalau salah, pasti kita hukum itu, itu menciderai orang," ujar Edy Rahmayadi di rumah dinasnya, Jumat (21/1).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketua Kelompok Etnis Myanmar Kecam Junta Militer Tak Punya Hati dan Kemanusian

Korea Selatan Siap Melakukan Hidup Normal Perdampingan Dengan Covid-19 Pada 1 November

Pada Saat PTM Dibuka Ada Sekitar Ribuan Sekola Menjadi Claster Baru Covid-19, Menteri Pendidikan Mengatakan PTM Akan Terus Berjalan